Wednesday, March 9, 2016

Paradigma Baru Ketatanegaraan Pasca Perubahan UUD 1945


Hamdan Zoelva, S.H., M.H

Pendahuluan
Era reformasi yang dimulai pada tahun 1999, membawa perubahan-perubahan yang mendasar dalam sistem pemerintahan dan ketatanegaraan kita sebagaimana nampak pada perubahan yang hampir menyeluruh atas Undang Uundang Dasar 1945.
Perubahan undang-undang dasar ini, sebenarnya terjadi demikian cepat tanpa dimulai oleh sebuah perencanaan panjang. Hal ini terjadi karena didorong oleh tuntutan perubahan-perubahan yang sangat kuat pada awal reformasi antara lain tuntutan atas kehidupan negara dan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih demokratis, penegakan hukum yang lebih baik, penghormatan atas hak-hak asasi manusia dan berbagai tuntutan perubahan lainnya.
Terhadap berbagai tuntutan tersebut para anggota MPR meresponsnya dengan memulai perubahan terhadap sesuatu yang mendasar yaitu perubahan Undang Undang Dasar 1945. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa salah satu sumber permasalahan yang menimbulkan problem politik dalam penyelenggaraan pemerintahan negara selama ini adalah karena kelemahan Undang Undang Dasar 1945 antara lain:

Tuesday, March 8, 2016

Falsafah Kepemimpinan Jawa

 

Oleh Sri Sultan HB X

Masalah kepemimpinan Jawa tampaknya masih sangat relevan untuk dikaji dan diaktualisasikan dalam era global sekarang. Tentunya, dengan beberapa sentuhan yang benar-benar disesuaikan dengan tuntutan, tantangan, dan saat yang tepat untuk penerapannya.
Falsafah Kepemimpinan Jawa sendiri sebenarnya dapat kita telaah dari  ajaran Manunggaling Kawula Gusti, yang mengandung dua substansi, yakni kepemimpinan dan kerakyatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari perwatakan patriotis Sang Amurwabumi (gelar Ken Arok) yang menggambarkan sintese sikap bhairawa-anoraga atau 'perkasa di luar, lembut di dalam'.
Hal ini dimanifestasikan dalam sikap yang selalau menunjuk dan berakar ke bumi, atau bhumi sparsa mudra. Intinya adalah kepemimpinan yang berorientasi kerakyatan yang memiliki komitmen setia pada janji, berwatak tabah, kokoh, toleran, selalu berbuat baik, dan sosial.
Dalam sebuah seminar tentang Kepemimpinan di Milenium III, beberapa waktu lalu, saya pernah memaparkan prinsip-prinsip kepemimpinan Sultan Agung, diungkapkan lewat Serat Sastra Gendhing, yang memuat tujuh amanah.
Butir pertama, Swadana Maharjeng-tursita, seorang pemimpin haruslah sosok intelektual, berilmu, jujur, dan pandai menjaga nama, mampu  menjalin komunikasi atas dasar prinsip kemandirian.
Kedua, Bahni -bahna Amurbeng- jurit, selalu berda di depan dengan memberikan keteladanan dalam membela keadilan dan kebenaran.
Ketiga, Rukti-setya Garba-rukmi, bertekad bulat menghimpun segala daya dan potensi guna kemakmuran dan ketinggian martabat bangsa.

Pancasila Masa Reformasi



Oleh :  Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA

Karena Orde Baru tidak mengambil pelajaran dari pengalaman sejarah pemerintahan sebelumnya, akhirnya kekuasaan  otoritarian Orde Baru pada akhir 1990-an runtuh oleh kekuatan masyarakat. Hal itu memberikan peluang bagi bangsa Indonesia untuk membenahi dirinya, terutama bagaimana  belajar lagi dari sejarah agar Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara benar-benar diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu UUD 45 sebagai penjabaran Pancasila dan sekaligus merupakan kontrak sosial di antara sesama warga negara untuk mengatur kehidupan bernegara mengalami perubahan agar sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman. Karena itu pula orde yang oleh sementara kalangan disebut sebagai Orde Reformasi melakukan aneka perubahan mendasar guna membangun tata pemerintahan baru.

Pancasila Masa Orde Baru

 

Oleh : Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA

Babak baru dalam sejarah perjuangan bangsa muncul sejalan dengan berakhirnya pemerintahan Orde Lama. Sebuah kekuatan baru muncul dengan tekad melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen. Semangat tersebut muncul berdasarkan pengalaman sejarah dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyelewengkan Pancasila serta menyalahgunakan UUD 45 untuk kepentingan kekuasaan. Dari embrio inilah dibangun suatu tatanan Pemerintahan yang disebut Ode Baru. Nama itu dipilih untuk menunjukan bahwa orde ini merupakan tatanan hidup berbangsa dan bernegara yang bertujuan mengoreksi pemerintahan masa lalu dengan janji melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen.
Salah satu agenda besar adalah menghilangkan kotak-kotak ideologi politik dalam masyarakat yang menjadi warisan masa lalu dan membangun sistem kekuasaan yang berorientasi kepada kekaryaan. Ideologi kekaryaan ini dikumandangkan untuk membedakan secara lebih jelas dengan pemerintahan sebelumnya yang hanya dianggap bermain pada tataran ideologis, tanpa sesuatu karya yang nyata bagi rakyat banyak.
Untuk itu diperlukan stablitas politik sebagai cara melaksanakan karya-karya yang dianggap secara kongkrit dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya dalam tataran politik misalnya adalah menciptakan sistem politik yang menegarakan semua organisasi sosial dan politik dengan tujuan agar tercapai stabilitas politik. Politik yang stabil dibutuhkan untuk membangun perekonomian yang kacau akibat ketidakstabilan politik masa lalu. Upaya tersebut diawali oleh pemerintah Orde

Tuesday, February 16, 2016

7 Manfaat Minum Air Putih Di Pagi Hari

Air putih merupakan salah satu minuman segar dan sangat menyehatkan bagi seluruh anggota tubuh anda. Tak bisa di bayangkan, jika tubuh kekurangan cairan atau air putih dalam jangka waktu yang relatif lama. Haus merupakan salah satu respon tubuh yang membutuhkan asupan cairan dalam waktu segera. Berdasarkan faktanya, seluruh organ tubuh manusia membutuhkan cairan atau air dalam jumlah yang cukup untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan. Waktu terbaik untuk mulai mencukupi kebutuhan

Tips Menjaga Kesehatan

1. Berolah raga. Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan mengobatidepresi daripada obat-obatan.
2. Ekspresikan cinta. Memberi dan mendapatkan cinta kasih membuat hidup kita bahagia. Mencurahkan cinta kasih kepada keluarga, kerabat dan orang lain adalah kunci kebahagiaan rohani. Membantu orang lain membuat hidup kita lebih bermakna dan kehadiran kita diharapkan.
3. Kurangi Menonton Televisi, Film dan Video/Online Game. Menonton televisi, film atau bermain game berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental kita. Kekerasan dalam tayangan berita, film laga, dan game dapat mengurangi keseimbangan emosional, membuat depresi dan mempengaruhi respon emosi kita. Setelah melihat begitu banyak kekerasan, kita bisa tidak lagi mengenalinya sebagai kekerasan. Kilasan iklan televisi juga dapat menyebabkan indera dan otak kita overload dan kelelahan.

Menjaga Stamina Badan Dengan Herbal Dan Pola Hidup Sehat

Dalam kitab kesehatan klasik Kanon Kaisar Kuning (Huang Di Neijing) yang dikompilasi ribuan tahun silam, faktor cuaca seperti angin, dingin, lembap, panas, dan kering sudah ditegaskan sebagai faktor luar atau faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan tubuh kita. Jadi, kalau kita terkena angin dingin (termasuk air-condition) atau lembap (berendam air atau banjir) dalam jangka waktu atau intensitas melebihi daya tahan normal kita, bisa timbul penyakit. Misalnya kalau terpapar angin dingin kita bisa masuk angin. Masuk angin itu bukan angin masuk ke dalam tubuh, tapi angin dingin menerpa kulit kita, menyebabkan aliran energi dan darah (meridian) terhambat, daya tahan permukaan tubuh terganggu (seperti kita ketahui, kulit merupakan pertahanan tubuh kita terhadap perubahan temperatur yang berlebihan), maka timbul sekumpulan gejala seperti demam, hidung mampet, flu, sakit kepala, pegal sekujur badan, yang dikenal dengan masuk angin. Demikian pula kalau kelamaan berendam dalam air dingin banjir, akan timbul gangguan kesehatan pada tubuh kita.

Untuk mencegahnya, banyak cara yang dapat kita lakukan. Pertama, karena faktor penyebabnya dari luar, maka pertahanan luar perlu diperkuat. Menghadapi perubahan cuaca yang mendingin, kita perlu menambah lapisan pakaian atau selimut, supaya tubuh tetap hangat. Kalau kontak dengan air dingin berlama-lama, gunakan sarung tangan atau boot kedap air yang cukup kuat agar dingin dan lembap air tidak menembus ke kulit kita.

Selain pertahanan luar, kita juga dapat meningkatkan pertahanan dalam tubuh kita. Cukup banyak herba termasuk bumbu dapur yang bersifat hangat dapat membantu menjaga kehangatan tubuh kita.

TAK ADA JUDUL

PENULIS : RADEN 
    Ketika itu di sebuah gubuk di lereng bukit bernama Prahara, berkumpullah sekelompok orang. Tampak diantara mereka memperdebatkan suatu permasalahan yang belum juga dapat menemukan titik temu dari permasalahan yang mereka hadapi saat itu.
“Menurut saya lebih baik pecahan itu kita rangkaikan kembali, sehingga kita dapat mempergunakannya semaksimal mungkin, yang pada akhirnya akan dapat memberikan manfaat bagi kita semua”.
Seseorang yang sepertinya pimpinan dari kelompok tersebut dengan semangat menuturkan pendapatnya. Semua yang hadir pada saat itu menganggukan kepala sambil saling pandang dengan yang lainnya.
“Saya setuju dengan apa yang dikatakan pimpinan, bahwa sudah semestinya ember pecah tersebut kita rangkai kembali untuk kepentingan kita ke depan”, respon Ocon terhadap penuturan pimpinan.
Guyon, sang pimpinan tersebut terdiam sejenak. Keningnya berkerut, menandakan ia sedang berpikir mengenai hal-hal yang menurutnya penting untuk disampaikan pada kesempatan itu.
“Sudah saatnya kita memikirkan bagaimana kita menyampaikan hal ini kepada suhu di istana Kerajaan Prahara setelah selesai membahas persoalan ini”.

SUNSET DI TEPIAN MALAM







PENULIS : BOIP
Angin yang berhembus hari itu menghempaskan butiran-butiran debu, daun-daun kering yang berserakan di sepanjang jalan dan lamunan para pejalan kaki yang tengah duduk bersantai di bangku taman .  Awan putih berhiaskan kepak-kepak sayap, tampak seperti mengitari puncak gunung di atas sana. Hamparan hutan, ladang, dan sawah bagaikan permadani mengitari gunung-gunung menjulang tinggi. Sungai yang berkelok-kelok melintasi hutan, ladang sawah dan perkampungan menuju muara hingga ke tepian pantai, kemudian menyatu di luas samudera, menyapa para pendayung sampan yang mendulang ikan. Terlihat begitu mempesona, sempurnanya karya sang Maha Pencipta penguasa jagat raya  semesta alam.

Sementara itu, setiap pelataran rumah menjadi terasa begitu akrab bagi siapapun yang berbagi cerita, meski hanya  untuk sekedar melepas lelah setelah seharian bekerja keras di luar sana.
Dan di sebuah pelataran rumah dilereng bukit, ketika senja membelai pesisir pantai diiringi deburan ombak saling bersahutan, berkata lelaki kecil menyapa buaian semilir angin yang menerpa ilalang serta dedauan yang bertebaran di sepanjang mata memandang. “Begitu indah sang surya menghiasi senja, begitu mempesona lukisan sang Maha Pencipta”. Ucapnya tanpa sadar dengan penuh ketakjuban. Di pandanginya langit biru berbalut awan putih yang bergerak bagai nyiur melambai di pinggiran pantai. Kemudian disela ketakjubannya, tiba-tiba

CERITA MALAM




Penulis : Boip



Malam begitu dingin, dan angin pun berhembus membelai ilalang dihamparan tanah yang luas membentang. Alunan simphony melenakan setiap insan yang terbaring diperaduan. Langit cerah, hamparan samudera terbentang luas sejauh mata memandang. Gunung-gunung menjulang tinggi, tegak berdiri tak tergoyahkan. Jantung berdetak seiring jarum jam yang menempel di dinding ruangan. Bunyinya begitu nyata terdengar ditelinga. Tik tok tik tok…
Mendekat seorang anak kepada ibunya, untuk kemudian ia bertanya. Bertanya  tentang benda-benda yang tampak di angkasa.
“Apa itu yang bertebaran di atas sana bu?”.
Dengan belai kasih sayang sang ibu menjawab pertanyaan anaknya.
“Agar kau ketahui nak, dulu sewaktu ibu seusiamu, ibu bertanya pada kakekmu tentang benda-benda yang bertebaran di angkasa itu. Dan ibu mendapat jawaban bahwa benda yang bertebaran di atas sana dinamakan bintang. Ia selalu ada menghiasi malam ketika cuaca cerah. Kerlipnya yang bersahaja menyejukkan kita setiap memandangnya”.
Ditatapnya wajah sang ibu dengan pandangan penuh keheranan. Kembali satu pertanyaan mengalir dari mulutnya.
“Mengapa ia dinamakan bintang bu?”.
Senyumpun tersungging dari bibir sang ibu. Penuh kasih sayang dibelainya pemilik rambut indah di pangkuannya.
“Sesungguhnya ibu tak pernah menanyakan tentang hal itu kepada kakekmu mengapa ia dinamakan bintang. Tapi setahu ibu ia dinamakan bintang karena berada di atas sana nak”.

AKU HANYA INGIN BERNYANYI






Penulis : Boip


Suatu hari di depan gerbang sebuah terminal, dengan riangnya lelaki kecil bermain. Sambil bermain ia pun mengalunkan sebuah lagu yang mungkin sudah tak asing lagi ditelinga banyak orang. “Bintang kecil dilangit yang biru, amat banyak menghias angkasa, aku ingin….”. Nyanyian lelaki kecil ini terhenti tiba-tiba. Ia terheran-heran menatap seseorang dalam kerumunan yang dengan berang membentaknya. “Jangan pernah bermimpi untuk berharap terbang keangkasa. Sudah, sebaiknya kau pergi saja dari sini, cari tempat lain untuk kau bermimpi !”. Orang itu menganggat tangan dan mengacungkan telunjuknya, sementara lelaki kecil ini hanya terdiam. Wajahnya tertunduk layu, tak bergairah. Di ayunkan kakinya pergi menjauh, sejauh ia bisa pergi untuk melupakan apa yang baru saja terjadi.
Malam semakin larut, seiring waktu yang bergulir tanpa henti. Angin bertiup, dan nafasnya menghempaskan daun-daun kering yang berserakan di bawah pohon pinggiran jalan setapak, tempat orang berlalu lalang. Sementara itu di seberang jalan, sungai bergemericik bagai nyanyian hujan ketika senja datang menyapa selamat malam.
Selepas isya, di depan pelataran rumah mewah, lelaki kecil berdiri memandang parade kaki lima yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Dipetiknya senar-senar gitar perlahan, dan ia pun bernyanyi. “Ambilkan bulan bu, ambilkan bulan bu, yang slalu bersinar di…”.

MANAJEMEN OPERASIONAL DI LINGKUNGAN GLOBAL


MANAJEMEN OPERASI GLOBAL


             Persaingan global telah datang. Pertumbuhan pasar yang cepat di Negara-negara seperti China dan Eropa Timur telah mendorong perusahaan untuk memperluas operasinya secara global. Muncullah suatu standar baru dalam persaingan global yang meliputi kualitas, variasi, costumization, kemudahan, waktu dan biaya untuk keberhasilan dan survival perusahaan. Tugas manajer operasipun menjadi lebih kompleks.
Tidak semua Negara dapat bergeser dari industrialisasi ke manufaktur dan jasa atau layanan, karena banyak perekonomian Negara-negara belum masuk ke era industrialisasi.
Salah satu regional yang memasuki masa transisi adalah Eropa Timur, yang merupakan pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan produk ataupun layanan, karena kenyataannya semua Negara dengan kultur sosialis masih dalam tahap transisi untuk memasuki tahap industrialisasi dan globalisasi. Disisi lain, dapat dilihat bahwa walau sama-sama Negara kapitalis yang demokratik, seperti Canada dan united State Amerika adalah

STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)




Menciptakan SDM dengan Keunggulan Bersaing


             Strategi sumber daya manusia dapat menjadi keunggulan bagi suatu perusahaan di dalam mempertahankan segmen pelanggannya dan untuk merebut segmen pasar yang baru. Strategi ini dapat dilaksanakan apabila dapat memanfaatkan batasan-batasan yang ada di dalam pengembangan, antara lain dengan strategi produk, strategi proses, strategi perbedaan individu, strategi layout, strategi lokasi, dan penjadwalan kerja. Semua strategi ini akan sangat tergantung pada strategi rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia biasanya mencakup keseluruhan bidang manajemen personalia, dan juga merupakan salah satu input yang terpenting dalam kegiatan operasional dalam suatu organisasi, demikian pula pada organisasi bisnis baik yang bergerak di sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Terlebih pada sektor jasa, dimana kepuasan konsumen ditentukan oleh pelayanan yang diberikan perusahaan melalui tenaga kerja yang menjadi operatornya. Oleh karena itu keberhasilan operasional akan ditentukan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien.
Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia
Tujuan dari strategi sumber daya manusia ini antara lain untuk menopang keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa, organisasi bisnis ataupun organisasi non bisnis.
Suatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya faktor sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang berkaitan dengan sumber daya manusia, sehingga dapat menentukan bakat dan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam organisasi. Dibutuhkan cara dalam pengelolaan dan perancangan tenaga kerja yang tepat guna, sehingga orang-orang tersebut (tenaga kerja) bias efektif dan efisien.
Agar Tenaga kerja/sumber daya manusia tersebut menjadi efektif dan efisien, maka yang pertama tenaga kerja itu harus :
  1. Dimanfaatkan secara efisien dalam lingkup operasional yang ada.
  2. Memiliki mutu kehidupan kerja yang baik dalam suasana yang saling terkait dan saling percaya.
Ada berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Untuk menjawab pertanyaan apa? maka berkaitan dengan keputusan strategi produk yaitu keahlian dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan masalah keamanan kerja.
  2. Untuk mejawab pertanyaan kapan? maka berkaitan dengan keputusan strategi penjadwalan.
  3. Untuk menjawab pertanyaan dimana? maka berkaitan dengan keputusan strategi lokasi yaitu mempertimbangkan berbagai varibel yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu udara, pencahayaan maupun kualitas udara.
  4. Untuk menjawab pertanyaan mengenai prosedur? Maka berkaitan dengan keputusan strategi proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun keamanan.
  5. Untuk menjawab pertanyaan mengenai siapa? Maka berkaitan dengan masalah perbedaan individu dari kemampuan fisik maupun mental serta intelektual.
  6. Untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana? Maka berkaitan dengan keputusan strategi layout (tata letak) sesuai dengan pilihan organisasi perusahaan.
Dengan mempertimbangkan batasan-batasan tersebut diatas, maka akan dapat dibuat tiga keputusan dalam strategi sumber daya manusia, yaitu :
  1. Perencanaan Tenaga Kerja
  2. Desain Pekerjaan
  3. Standar Tenaga Kerja    
1. PERENCANAAN TENAGA KERJA
 Peranan Tenaga Kerja
Peranan tenaga kerja sangat menentukan di dalam menjalankan proses konversi, sehingga diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang baik dan akurat. Perencanaan sumber daya manusia dibuat untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang menyangkut antara lain kebijakan-kebijakan kestabilan tenaga kerja.
Kestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang dipertahankan oleh sebuah institusi atau organisasi perusahaan.
)  Kebijakan Untuk Menjaga Stabilitas Karyawan
Stabilitas kerja karyawan sangat perlu dijaga, karena akan menentukan kelangsungan operasional organisasi/perusahaan. Apabila tingkat berhenti dan masuknya karyawan tinggi, kemungkinan kontinuitas proses konversi dapat terganggu, disertai makin tinggi biaya untuk rekrutmen dan pelatihan bagi karyawan-karyawan baru. Mengantisipasi stabilitas karyawan, sangat perlu diketahui kebutuhan tenaga dan memperhitungkan;
  1. Pembayaran tenaga kerja
  2. Asuransi tenaga kerja
  3. Besarnya premi upah yang merupakan ukuran bagi tenaga kerja dapat meningkatkan kinerja yang merupakan variable cost.
Ada dua kebijakan dasar mengenai kestabilan tenaga kerja yaitu :
  1. Mengikuti permintaan dengan tepat, maka biaya tenaga kerja diperlakukan sebagai biaya variabel. Akan tetapi memiliki konsekuensi timbulnya biaya lainnya diantaranya biaya penarikan dan pemberhentian karyawan, biaya asuransi pengangguran, upah tinggi karena pekerjaan yang tidak stabil (karyawan tidak tetap).
  2. Menjaga jumlah karyawan secara konstan, maka biaya tenaga kerja diperlakukan sebagai biaya tetap (biaya rutin) dengan konsekuensi mungkin tidak dapat memanfaatkan secara penuh pada saat permintaan rendah.
)  Penjadwalan Kerja (Work Schedulling)
Di Indonesia dan USA jam kerja lima hari kerja terdiri dari delapan jam per hari. Sama dengan USA (five 8- hours days), artinya stndar waktu kerja delapan jam per hari, termasuk satu jam untuk beristirahat merupakan waktu jam kerja minimal yang berlaku secara umum di Indonesia atau USA. Secara manajemen sumber daya manusia, penjadwalan kerja terdapat beberapa pendekatan berikut ini.
  • Flextime (waktu bebas) merupakan sistem kerja dengan penentuan batas waktu bagi karyawan untuk menyelesaikan tugasnya. Pendapat lain  mengatakan flexitime yaitu sisitem yang membolehkan karyawan dengan batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing-masing kapan mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.
  • Flexible workweek (bekerja fleksibel dalam seminggu), yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal normal misalnya 10 jam kerja per hari selama 4 hari kerja per minggu, atau penerapan shift kerja. Artinya, penjadwalan kerja yang diberlakukan fleksibel, apakah pada hari tertentu karyawan dapat bekerja di bawah standar waktu delapan jam kerja per hari, tetapi harus dikompensasi dengan hari-hari lain untuk memenuhi kumulatif hari kerja karyawan di dalam seminggu
  • Part-time status (Bekerja sesuai kesepakatan), maksudnya adalah memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi part time status.
Jika karyawan di dalam seminggu hanya dapat bekerja di bawah jam kerja normal, misalnya hanya dapat bekerja 30 atau 32 jam perminggu, dapat dikatakan bahwa karyawan tersebut bekerja paroh waktu (part-time).
)  Peraturan Kerja dan Klasifikasi Kerja
Membuat klasifikasi tugas yang fleksibel dengan prinsip bagaimana dapat mempersembahkan produk kepada pelanggan secara cepat dan memuaskan, agar menjadi keunggulan dalam melakukan persaingan terhadap kompetitor.
Banyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi adalah memperhatikan hal-hal demikian sehingga dapat mengelolanya dengan baik, kartena semakin besar fleksibilitas perusahaan dalam mempekerjakan serta menentukan jadwal kerja maka perusahaan semakin efisien dan cepat tanggap.
Kondisi tersebut berlaku terutama pada sektor jasa dimana transfer pelayanan dari perusahaan kepada konsumen memerlukan peran besar dari sumber daya manusia. Oleh karena itu dengan membangun moral dan memenuhi persayaratan karyawan maka operasi akan lebih mudah jika manajer mengklasifikasikan kerja dan peraturan kerja yang menghalangi menjadi lebih sedikit.
Apabila strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing dengan respon cepat  pada konsumen, maka tenaga kerja fleksibel merupakan suatu prasyarat.
Kemampuan Kebijakan penstafan yang berhubungan dengan :
2. DESAIN PEKERJAAN atau DESAIN PENUGASAN
Desain pekerjaan atau desain penugasan merupakan sebuah pendekatan yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan. Desain pekerjaan atau desain penugasan dapat diartikan juga sebagai suatu pendekatan tugas secara spesifik, yang ditetapkan menjadi suatu uraian tugas (deskripsi) di antara pekerja dengan kelompok atau organisasi.
a.    Spesialiasi Tenaga Kerja 
Spesialisasi tenaga kerja merupakan pembagian tugas secara khusus atau special, yang dapat dilakukan dengan mengembangkan keterampilan karyawan, mengurangi kerugian waktu sebagai akibat keengganan karyawan untuk melakukan peralihan tugas, serta pelatihan untuk menggunakan peralatan secara special atau khusus.
b.    Pengembangan Tugas/Pekerjaan
Pengembangan tugas karyawan dilakukan untuk dapat mengantisipasi perubahan permintaan atas produk atau jasa dari pelanggan. Perubahan permintaan konsumen dapat menjadi perubahan secara total sebagai sistem konversi, sehingga akan mengubah dan mengembangkan tugas karyawan yang ada di dalam sistem konversi, antara lain dengan cara memperluas tugas karyawan (job enlargement), melakukan mutasi tugas karyawan (job rotation), memperkaya tugas karyawan (job enrichment), disertai dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment).
  • Memperluas tugas (job enlargement) merupakan penambahan jenis tugas yang bertujuan selain mengurangi sifat tugas yang monoton sehingga karyawan menjadi jenuh, tujuan lainnya untuk menambah keterampilan karyawan (dexterity).
  • Perputaran tugas (job rotation) merupakan system pengembangan karyawan dengan melakukan mutasi atau rotasi tugas, sehingga setiap tugas yang ada dalam kelompok kerja dapat dikuasai, apabila suatu kurun waktu kemudian hari ada promosi bagi karyawan tersebut tidak akan ragu-ragu lagi untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya.
  • Pengayaan tugas (job enrichment) merupakan memperkaya tugas karyawan dengan cara tertentu di dalam tugas yang sama. Tujuannya adalah meningkatlan kepuasan kerja dan rasa percaya diri bagi karyawan, serta dapat menciptakan efisiensi bagi perusahaan, artinya apabila tugas-tugas yang ada dapat diselesaikan karyawan tersebut maka tidak diperlukan penambahan karyawan untuk melakukannya.
  • Pemberdayaan pekerja (employee empowerment), merupakan proses pendelegasian wewenang bagi karyawan dari atasan (manajer atau supervisor) untuk mempersiapkan kerjanya. Pemberdayaan karyawan merupakan fungsi atasan, seperti supervise dan pengarahan, serta motivasi bagi karyawan.
  • Kepercayaan diri di dalam kelompok (self- directed teams) merupakan proses pemberdayaan karyawan untuk dapat bekerja sama di dalam kelompok, di dalam kesatuan target.
3. Faktor Psikologis Dalam Desain Tugas
Karakteristik tugas mempunyai komponen psikologis :
  1. Kemampuan yang bervariasi (skill variety), sehingga pekerja harus disesuaikan dengan karakter kemampuan dan bakat karyawan,
  2. Pengenalan tugas (job identity),
  3. Signifikansi tugas (job significance),
  4. Memberi kebebasan dalam kreasi tugas (autonomy),
  5. Umpan balik (feed back), dan
  6. Evaluasi performa secara periodik untuk mengetahui kemajuan dan kinerja karyawan, baik untuk kepentingan karyawan maupun untuk kepentingan organisasi.
Kepercayaan Diri di Dalam Kelompok Kerja (self-Directed Teams)
Merupakan proses pemberdayaan karyawan untuk dapat bekerja sama di dalam kelompok, di dalam kesatuan target.
Keuntungan dari penerapan spesialisasi dalam pekerjaan:
  1. Memungkinkan diperolehnya produktifitas yang tinggi karena setiap pekerja hanya menangani suatu tugas yang spesifik.
  2. Biaya produksi per unit menjadi lebih rendah karena meningkatnya produktivitas.
  3. Berkurangnya waktu yang terbuang karena pekerja tidak perlu berganti tugas dan peralatan yang dipakai.
  4. Rendahnya investasi karena setiap pekerja menggunakan alat secukupnya dengan tugasnya.
Motivasi dan Sistem Insentif
Di samping komponen psikologis, yang perlu diperhatikan di dalam pengembangan karyawan adalah faktor psikologis lainnya, seperti kepuasan kerja karyawan dan motivasi kerja perlu dipelajari, agar dapat memaksimalkan produktivitas karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain bonus, pembagian laba, dan keuntungan organisasi perusahaan, serta dasar dari penetapan insentif.
  • Bonus (Reward), merupakan system imbalan uang, dan biasanya diberikan secara tunai atau deposito yang diberikan kepada karyawan di dalam organisasi.
  • Pembagian Laba (Profit Sharing), merupakan system yang mengatur bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada karyawan. Biasanya dikaitkan dengan pencapaian target yang ditetapkan organisasi.
  • Pembagian keuntungan (Gain Sharing), dapat sebagai pemberian keuntungan sesudah dilakukan laporan tahunan perusahaan, di mana karyawan diberi bagian dari keuntungan, di samping keuntungan bagi para pemilik saham (owner’s).
  • Sistem Insentif (Incentive System), merupakan sistem yang diketahui oleh karyawan bahwa dengan peningkatan produktivitas individu maupun kelompok akan memperoleh sejumlah insentif berdasarkan sistem insentif yang ada.
  • Penetapan Sistem Kompensasi (Based Pay System), merupakan dasar bagi karyawan untuk mengetahui porsi kompensasi (pembayaran) yang akan diterimanya apabila karyawan di dalam melakukan tugas disertai kemampuan dan pengetahuan yang baik menyelesaikan tugasnya.
Faktor-faktor diatas dapat menjadi pendorong untuk menciptakan kepuasan dan motivasi kerja karyawan. Makin tinggi insentif yang diperoleh karyawan, akan makin tinggi kepuasan dan motivasi kerja karyawan. Kondisi tingkat kepuasan dan motivasi kerja karyawan yang tinggi akan menjadi suatu keunggulan bagi organisasi untuk bersaing. Dengan keunggulan ini, sumber daya manusia perusahaan akan dapat mengikuti perubahan dan perkembangan pasar, sesuai dengan permintaan konsumen atau pelanggan.
 Metode Analisis dan Studi Kerja
Di dalam menjalankan tugas karyawan, apakah pelaksanaan tugas dapat menciptakan produktivitas kerja atau tidak, maka perlu diadakan analisis dan studi kerja untuk mengetahui setiap permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan tugas karyawan, di samping untuk pengembangan prosedur dan keamanan kerja, juga untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan. Langkah-langkah untuk itu dapat dilakukan dengan membuat diagram alir kerja (flow diagrams), kartu prosedur kerja (process chart), kartu aktivitas (activity chart), kartu operasional (operation chart).
  • Diagram Alir Kerja (Flow Diagrams), menggunakan gambar-gambar untuk menganalisis pergerakan manusia dan bahan atau material. Sehingga dapat di desain alir kerja yang paling efisien dan paling aman.
  • Kartu Prosedur Kerja (Process Chart), merupakan grafik yang menguraikan kegiatan dan sinkronisasinya pada setiap langkah prosedur kerja, sehingga akan dapat dianalisis setiap langkah-langkah tersebut apakah sudah dapat menghasilkan efisiensi dan kualitas kerja.
  • Kartu Aktivitas (Activity Chart), yang berisi alur kegiatan beserta peralatan yang dipergunakan, disertai kombinasi pemakaian mesin dan peralatan dari operator atau karyawan.
  • Kartu Operasional (Operation Chart), yang menggambarkan bagian-bagian kegiatan, yang digambarkan apa yang dilakukan tangan kiri dan kanan.
Dengan menganalisis gambaran, grafik dari setiap kegiatan ini akan dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan tugas lebih meningkat dan berkualitas.
Visualisasi Tempat Kerja
Visualisasi tempat kerja merupakan langkah yang paling baik untuk melakukan monitoringkaryawan di tempat kerja, sekaligus untuk manganalisis situasi di tempat kerja apakah sudah memadai atau masih dapat lebih ditingkatkan. Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi antar karyawan atau karyawan dengan atasannya, dan karyawan dengan peralatan yang ada. Visualisasi di tempat kerja dilakukan umpamanya di dalam penggunaan peralatan operasional, gambaran tingkat persdiaan, gambaran cek-time untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, gambaran informasi kebutuhan persediaan setiap hari, gambaran monitor peralatan dan mesin yang memerlukan bantuan karyawan, serta gambar prosedur kerja operasional yang secara spesifik di tempat kerja.
Standar Tenaga Kerja (Labor Standards)
Standar tenaga kerja digunakan untuk tujuan:
  1. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam pekerjaan karyawan, serta pemanfaatan fasilitas operasional.
  2. Untuk membuat forcasting, perencanaan, dan pengawasan.
Kedua tujuan standar tenaga kerja tersebut merupakan dasar untuk membuat keputusan operasional.
Pengukuran Kerja (Work Measurement)
Pengukuran kerja merupakan penentuan tingkat dan kuantitas karyawan yang langsung terlibat di dalam system konversi. Pertama-tama di tentukan standar waktu kerja karyawan berdasarkan data kemampuan rata-rata kerja karyawan yang pada umumnya dilakukan dengan cara mengadakan sampel pengamatan. Sampel tersebut terdiri dari sejumlah karyawan dengan tingkat keterampilan yang berbeda, kemudian tingkat output yang diperoleh masing-masing diukur. Dari hasil pengukuran itu diperoleh rata-rata kemampuan kerja mereka.
Menetapkan standar waktu karyawan (labor standar) dapat dilakukan melalui teknik pengukuran kerja dengan beberapa macam pendekatan.
1. Pendekatan dengan Mengabaikan Formalitas
Pada usaha jasa, pada umumnya bersifat padat karya, standar karyawan diukur dengan teknik ini, dengan demikian, gaji atau upah tidak di dasarkan atas efektivitas kerja.
2. Pendekatan Data Historis
Teknik ini menganggap bahwa apa yang sudah dilaksanakan adalah normal. Jadi standar karyawan di tetapkan berdasarkan data pelaksanaan yang sudah dilakukan.
3. Pendekatan Waktu Langsung
Pada umumnya teknik ini disebut studi waktu atau stopwatch, dan alat yang digunakan adalah stopwatch.
4. Pendekatan Sampel Kerja
Teknik ini dapat menggunakan metode Tippet yang diperkenalkan tahun 1934, di mana Morrow merupakan orang pertama yang menggunakan metode ini di Inggris dan menyebutnya “rasio penundaan”. Sejak 1952, metode tersebut berkembang pesat, khususnya di Amerika dan negara-negara industri maju yang ada sekarang.
Dasar-dasar teknik ini menggunakan metode statistik dalam menentukan proporsi dan besaran sampel. Langkah penggunaan teknik adalah :
  1. Menentukan kegiatan yang bisa digolongkan sebagai kaitan bekerja dan tidak bekerja terhadap objek studi (karyawan, mesin, atau kedua-duanya);
  2. Menentukan lama waktu pengamatan terhadap satu unsur objek studi (umumnya yang tergolong kepada kegiatan bekerja);
  3. Menghitung proporsi satu unsur objek studi tersebut terhadap jumlah pengamatan
Penetapan tujuan dari strategi sumber daya manusia dan pengukuran kerja adalah manajemen tenaga kerja dengan mendesain tugas setiap orang secara efektif dan efisien di dalam pemanfaatannya. Fokus dari strategi sumber daya manusia adalah;
  • Memanfaatkan secara efisien, dengan semua keterbatasannya untuk keputusan manajemen operasional
  • Memiliki kualitas kehidupan yang dapat diterima akal, untuk menciptakan suatu iklim untuk membuat komitmen atas dasar saling mempercayai.
Pengalaman Masa Lalu (Work Sampling)
Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu yaitu berapa jam kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Cara ini memiliki kelebihan karena relatif murah dan mudah didapatkan. Standar seperti ini lazimnya didapatkan datanya dari kartu waktu atau dari data produksi. Akan tetapi kelemahannya adalah tidak objektif dan tidak dapat diketahui keakuratannya apakah kecepatan kerjanya layak atau tidak, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum. Oleh karena itu penggunaan teknik ini tidak dianjurkan, maka tiga cara yang lain adalah yang dianjurkan.
Sumber : Manajemen Operasional (Dra. Tita Deitiana.,MM)
Operations Management (Dr. Manahan P. Tampubolon.,MM)

download file

PERANAN DOKTRIN MONROE, POLITIK LUAR NEGERI DAN KAITANNYA DENGAN TRADISI DEMOKRASI DI AMERIKA SERIKAT


Doktrin Monroe, sebenarnya dari nama seorang Presiden Amerika Serikat. Nama lengkapnya adalah James Monroe, Presiden Amerika Serikat yang ke-5 ( 1817-1825 ).


Ia dilahirkan pada tanggal 28 April 1758. Ketika berusia 18 tahun , ia turut berjuang dalam tentara revolusi Amerika. Namun keluar dari tentara setelah 4 tahun bertugas . Sewaktu belajar hukum , ia mengikat persahabatan dengan Thomas Jeffreson , yang ketika itu menjadi Gubernur negara bagian Virgina. Ikatan persahabatan itu menjadi erat dan berkat bimbingan Thomas Jefferson-lah James Monroe memasuki lapangan politik.

Sejak koloni-koloni Inggris berhasil mencapai kemerdekaan, Bangsa-bangsa Amerika Latin mulai memperjuangkan kemerdekaannya, Sebelum tahun 1821, Argentina dan Cili telah berhasil mencapai kemerdekaannya dan pada tahun 1822 , di bawah pimpinan Jose de San Martin dan Simon Bolivar , lain-lain Negara di Amerika Latin juga mendapatkan kebebasannya ( Gray,dkk : 80-81 ) .

Keputusan Dalam Manajemen Operasional


Diposting Oleh : Boip


   Manajemen operasional merupakan persoalan yang menyangkut pengambilan keputusan (decision making) yang berhubungan dengan kegiatan operasional di dalam merubah dan menciptakan barang dan jasa yang mempunyai kegunaan lebih daripada bentuk semula, serta untuk mencapai tujuan organisasi.
            Ada empat macam pengambilan keputusan yang sering dihadapi dalam manajemen operasional.
  1. Peristiwa yang Pasti (Certainty)
  2. Peristiwa Tidak Pasti (Uncertainty)
  3. Peristiwa dengan Risiko (Under Risk)
  4. Peristiwa Akibat Konflik Antarlembaga (Institusional Conflict)
Data yang diolah menjadi informasi merupakan unsur terpenting sebagai masukan di dalam sistem pengambilan keputusan, selanjutnya disalurkan melalaui prosedur untuk dilakukan peramalan. Hasil dari peramalan yang di peroleh akan merupakan kumpulan alternatif kemungkinan yang biasa saja terjadi. Setiap alternatif akan diukur berdasarkan criteria nilai, untuk diklarifikasikan pada tingkat alternatif, mulai dari peristiwa yang

Manajemen Operasional


RUANG LINGKUP DAN KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL


Manajemen operasional (MO) adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi, mulai dari perencanaan operasional, perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem operasional
Ada tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen operasional yaitu,
  1. Fungsi manajemen operasional; yang dapat dinyatakan bahwa manajer operasional bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi di dalam organisasi yang menghasilkan barang dan jasa.
  2. Sistem manajemen operasional; mengenai sistem yang berkaitan dengan perumusan sistem transformasi (konversi) yang menghasilkan barang dan jasa.
Perlu diingat bahwa, di dalam proses konversi yang menjadi elemen dasar adalah faktor masukan (inputs factor) untuk diproses dan keluaran (outputs) sebagai hasil dari proses masukan, disertai informasi umpan balik (information feedback) yang merupakan sistem operasional (Adam and Ebert, 1995).

Memahami Pemikiran Max Weber


Penulis : Saripuddin


Diawali oleh esai etika protestan dan semangat kapitalisme, Weber menyebutkan agama adalah salah satu alasan utama perbedaan antara budaya barat dan timur. Ia mengaitkan efek pemikiran agama dalam kegiatan ekonomi, hubungan antara stratifikasi sosial dan pemikiran agama serta pembedaan karakteristik budaya barat. Tujuannya untuk menemukan alasan mengapa budaya barat dan timur berkembang dengan jalur yang berbeda. Weber kemudian menjelaskan temuanya terhadap dampak pemikiran agama puritan (protestan) memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sistem ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat, namun tentu saja ini ditopang dengan faktor lain diantaranya adalah rasionalitas terhadap upaya ilmiah, menggabungkan pengamatan dengan matematika, ilmu tentang pembelajaran dan yurisprudensi, sistematisasi terhadap administrasi pemerintahan dan usaha ekonomi. Studi agama menurut Weber semata hanyalah meneliti satu emansipasi dari pengaruh magi, yaitu pembebasan dari pesona. Hal ini menjadi sebuah kesimpulan yang dianggapnya sebagai aspek pembeda yang sangat penting dari budaya yang ada di barat.
Max Weber dengan baik mengaitkan antara Etika Protestan dan Semangat Kapitalis (Die Protestan Ethik Under Giest Des Kapitalis). Tesisnya tentang etika protestan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kapitalis. Ini sangat kontras dengan anggapan bahwa agama tidak dapat menggerakkan semangat kapitalisme. Studi Weber tentang bagaimana kaitan antara doktrin-doktrin agama yang bersifat puritan dengan fakta-fakta sosial terutama dalam perkembangan industri modern telah melahirkan corak dan ragam nilai, dimana nilai itu menjadi tolak ukur bagi perilaku individu.

Sosiologi Agama, Max Weber dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam


Diposting Oleh : Boip

Istilah ”Sosiologi” dimunculkan oleh Auguste Comte (1798-1857), salah seorang pendiri disiplin ilmu ini.[1] Secara sederhana ”sosiologi” berarti studi mengenai masyarakat dipandang dari satu segi tertentu. Baik Comte maupun Herbert Spencer (1820-1903), menekankan masyarakat sebagai unit dasar dari analisa sosiologis, sedang beraneka ragam kelembagaan dan interrelasi antar lembaga itu merupakan sub unit dari analisa. Karena itu pusat perhatian sosiologi adalah tingkah laku manusia; namun tidak terkonsentrasi pada tingkah laku individual tetapi juga secara kolektifnya—namun lebih banyak segi kolektifnya dan relasinya dengan masyarakat. Dengan demikian sosiologi merupakan studi mengenai tingkah laku masyarakat dalam konteks sosial.
Berbicara masalah sosiologi, tidak terlepas membicarakan sosiolog besar Max Weber,[2] seorang sosiolog Jerman yang berusaha memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.